Ia menggagas pemikiran Madilog (Matrealisme Dialektika dan Logika).
Selain Madilog, ia menulis beberapa buku, seperti Dari Pendjara ke Pendjara dan Gerpolek.
Dalam cerita-cerita tersebut selain Tan Malaka muncul juga tokoh-tokoh PKI dan PARI lainnya, yaitu Muso (sebagai Paul Mussotte), Alimin (Ivan Alminsky), Semaun (Semounoff), Darsono (Darsnoff), Djamaluddin Tamin (Djalumin) dan Soebakat (Soe Beng Kiat). Walaupun berpandangan sosialis, ia juga sering terlibat konflik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Kisah-kisah fiksi ini turut memperkuat legenda Tan Malaka di Indonesia, terutama di Sumatera. Tan Malaka menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam pembuangan di luar Indonesia, dan secara tak henti-hentinya terancam dengan penahanan oleh penguasa Belanda dan sekutu-sekutu mereka.
Ariel menolak komen saat ditanya soal kekasihnya Luna Maya yang mula kembali aktif berlakon drama, begitu juga saat ditanya kemungkinan dirinya mencipta lagu atau duet dengan Luna.
Ariel mengaku bosan di penjara, kerana itu dirinya banyak mengisi kegiatan dengan membaca dan menulis, harus ada yang dikerjakan.
Saat pengasingan, Tan Malaka hijrah ke Moskow, Berlin, dan Belanda.
Jilid pertama ini mengisahkan kehidupan beliau disekitar masa pemenjaraan oleh pemerintah Hindia Belanda dan pemerintah Filipina Dari Pendjara ke Pendjara Ditulis tahun 1946-1947 di penjara Ponorogo. Ia menguraikan perjalanannya dari suatu negara ke negara lain untuk menghindar dari kejaran agen-agen kolonial.
Salah satu roman Patjar Merah yang terkenal adalah roman karangan Matu Mona yang berjudul Spionnage-Dienst (Patjar Merah Indonesia). Dengan perjuangan yang gigih maka ia dikenal sebagai tokoh revolusioner yang legendaris.
Nama Pacar Merah sendiri berasal dari karya Baronesse Orczy yang berjudul Scarlet Pimpernel, yang berkisah tentang pahlawan Revolusi Prancis. Dia kukuh mengkritik terhadap pemerintah kolonial Hindia-Belanda maupun pemerintahan republik di bawah Soekarno pasca-revolusi kemerdekaan Indonesia.
Bedah Buku Karya Tan Malaka Dari Pendjara ke Pendjara (1970) Oleh Dr Iwan suwandy, MHA Pengantar Saya baru saja menemukan buku tentang Tan Malaka yang berjudul Dari Penjara Ke Penjara ,buku ini juga telah diterjemahkan kedalam bahasa jepang, Untuk mengenal lebih lanjut tentang sejarah buku ini dan juga tentang Tan Malaka silahkan membaca hasil penelitian oleh dr Iwan di Bawah Ini Jakarta Juli 2012 Dr Iwan Suwandy, MHA May 31, 2011 at am sejauh ini, saya tidak pernah mendengan tentang “memoar dari penjara ke penjara”.
Sebab, buku “dari penjara ke penjara” itu sendiri pada dasarnya memoar dari Tan Malaka (karena dia berupa catatan harian yang ditulis oleh Tan Malaka selama masa pergerakannya Introduction Selain Madilog, Tan Malaka menulis beberapa buku, seperti Dari Pendjara ke Pendjara Tan Malaka adalah orang yang dikagumi karena kecerdasannya.